Memproduksi Bahan yang Mudah Didaur Ulang
Oleh: Asriyatus Syaniah
Sampah merupakan salah satu permasalahan
terbesar di negara ini. Di sungai, di jalan, bahkan di dalam rumah kita pun
bisa kita temui sampah. Buang sampah
sembarang itu sudah bukan menjadi fenomena yang langka. Melainkan sebuah
fenomena yang tidak bisa dihindari oleh masyarakat Indonesia khususnya. Sekali
pun mereka berada ditempat yang disakralkan.
Di jalan
raya itu salah satu tempat yang paling banyak kita temui sampah. Padahal jalan
raya itu salah satu tempat yang bahaya jiga banyak sampah apa lagi sampahnya
berserakan. Karena hal itu bisa mengakibatkan berbagai keresahan, diantaranya
keindahan alam sekitar terganggu dengan sampah yang berserakan, penyebab polusi
dari bau busuknya sampah, bahkan bisa menjadi penyebab kecelakaan, itu lah
keresahan yang paling ekstrim.
Buang
sampah sembarangan ini sudah menjadi PR bagi
berbagai kalangan, mulai dari tingkat RT sampai pemerintahan. Berbagai
cara telah dilakukan, namun fenomena buang sampah sembarangan ini masih sulit
untuk dihindari. Mulai memasang spanduk-spanduk sampai teguran langsung dari
pihak yang berwajib, namun hal-hal tersebut belum berdampak permanen.
Sampah
yang paling sering kita temui diberbagai tempat terutama jalan raya itu berasal
dari makanan. Baik itu sisa makanan atau bungkus makanannya.
Fenomena
buang sampah sembarangan ini bisa diminimalisir dengan memproduksi bahan yang
mudah didaur ulang. Entah itu bisa di gunakan kembali atau bahan yang bisa
langsung dihilangkan materinya.
Dibeberapa
negara, telah ada keresek atau plastik yang bisa dimakan, sehingga bisa
mengurangi penggunaaan bahan plastik yang susah memuai dan mengurangi resiko
buang sampah sembarangan. Nah darinya, bisa saja semua produksi terutama
bungkus makanan, tidak hanya makan pokok nya saja yang bisa dimakan namun
bungkusnya juga bisa makan.
Selain
itu, memproduksi bahan yang bisa dihilangkan secara mudah. Misalkan, tisu yang
bisa dibakar namun tidak menyisakan debu. Adapun untuk bahan yang besar seperti
kardus-kardus bekas perabot dapur, bisa diproduksi dari bahan-bahan yang tidak
akan menyebabkan polusi ketika dibakar.
Dan
yang paling utama dalam semuanya itu adalah kerjasama dari semua pihak untuk
senantiasa ingin menjaga kelestarian alam dengan tidak membuang sampah
sembarangan dimana pun berada dan kapan pun berada. Sebagaimana peribahasa
mengatakan berat sama dipikul ringan sama dijinjing.
Mahasiswi
Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar