Rabu, 03 Januari 2018

mahasiswa produktif



Memproduksi Bahan yang Mudah Didaur Ulang
Oleh: Asriyatus Syaniah
Sampah merupakan salah satu permasalahan terbesar di negara ini. Di sungai, di jalan, bahkan di dalam rumah kita pun bisa kita temui sampah. Buang sampah sembarang itu sudah bukan menjadi fenomena yang langka. Melainkan sebuah fenomena yang tidak bisa dihindari oleh masyarakat Indonesia khususnya. Sekali pun mereka berada ditempat yang disakralkan.
Di jalan raya itu salah satu tempat yang paling banyak kita temui sampah. Padahal jalan raya itu salah satu tempat yang bahaya jiga banyak sampah apa lagi sampahnya berserakan. Karena hal itu bisa mengakibatkan berbagai keresahan, diantaranya keindahan alam sekitar terganggu dengan sampah yang berserakan, penyebab polusi dari bau busuknya sampah, bahkan bisa menjadi penyebab kecelakaan, itu lah keresahan yang paling ekstrim.
Buang sampah sembarangan ini sudah menjadi PR bagi  berbagai kalangan, mulai dari tingkat RT sampai pemerintahan. Berbagai cara telah dilakukan, namun fenomena buang sampah sembarangan ini masih sulit untuk dihindari. Mulai memasang spanduk-spanduk sampai teguran langsung dari pihak yang berwajib, namun hal-hal tersebut belum berdampak permanen.
Sampah yang paling sering kita temui diberbagai tempat terutama jalan raya itu berasal dari makanan. Baik itu sisa makanan atau bungkus makanannya.
Fenomena buang sampah sembarangan ini bisa diminimalisir dengan memproduksi bahan yang mudah didaur ulang. Entah itu bisa di gunakan kembali atau bahan yang bisa langsung dihilangkan materinya.
Dibeberapa negara, telah ada keresek atau plastik yang bisa dimakan, sehingga bisa mengurangi penggunaaan bahan plastik yang susah memuai dan mengurangi resiko buang sampah sembarangan. Nah darinya, bisa saja semua produksi terutama bungkus makanan, tidak hanya makan pokok nya saja yang bisa dimakan namun bungkusnya juga bisa makan.
Selain itu, memproduksi bahan yang bisa dihilangkan secara mudah. Misalkan, tisu yang bisa dibakar namun tidak menyisakan debu. Adapun untuk bahan yang besar seperti kardus-kardus bekas perabot dapur, bisa diproduksi dari bahan-bahan yang tidak akan menyebabkan polusi  ketika dibakar.
Dan yang paling utama dalam semuanya itu adalah kerjasama dari semua pihak untuk senantiasa ingin menjaga kelestarian alam dengan tidak membuang sampah sembarangan dimana pun berada dan kapan pun berada. Sebagaimana peribahasa mengatakan berat sama dipikul ringan sama dijinjing.

Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar